A. Pengertian ﺍﻹﻁﻧﺎﺐ
ﺍﻹﻁﻧﺎﺐ adalah mendatangkan makna dengan ibarat yang lebih banyak serta
berfaedah. Contoh:
ﺭﺏ
إﻧﻰ ﻭﻫﻥ ﺍﻟﻌﻅﻡ ﻣﻧﻰ ﻭ ﺍﺷﺗﻌﻝ ﺍﻟﺭﺃﺱ ﺷﯾبا
“Wahai Tuhan, rapuh sudah tulangku ini dan
rambutpun telah beruban”
Yang dimaksudnya adalah “Aku sudah
tua”.
B. Hal-hal yang mengharuskan ﺍﻹﻁﻧﺎﺐ
1. Menetapkan makna
2. Menjelaskan maksud
3. Taukid
4. Menolak salah faham
C. Pembagian ﺍﻹﻁﻧﺎﺐ
ﺍﻹﻁﻧﺎﺐ terjadi dengan beberapa
masalah antara lain:
1.
ﺫﻛﺭ
ﺍﻟﺧﺎﺹ ﺑﻌﺩ ﺍﻟﻌﺎﻡ
(menyebutkan yang khusus setelah yang umum)
Contoh:
ﺍﺟﺗﻬﺩﻭﺍ ﻓﻰ ﺩﺭﻭﺳﻛﻡ ﻭ ﺍﻟﻟﻐﺔ
ﺍﻟﻌﺭﺑﻳﺔ
2.
ﺫﻛﺭ
ﺍﻟﻌﺎﻡ ﺑﻌﺩ ﺍﻟﺧﺎﺹ
(menyebutkan yang umum setelah yang khusus)
Contoh:
ﺭﺏ
ﺍﻏﻓﺭ ﻟﻰ ﻭﻟﻭﺍﻟﺩﻱ ﻭ ﻟﻣﻥ ﺩﺧﻝ ﺑﻳﺗﻰ ﻣﺅﻣﻧﺎ ﻭ ﻟﻟﻣﺅﻣﻧﻳﻥ ﻭ ﺍﻟﻣﺅﻣﻧﺎﺕ
3.
ﺍلإﻳﺿﺍﺡ
ﺑﻌﺩ ﺍلإﺑﻬﺎﻡ
(menjelaskan sesuatu setelah disamarkan)
Contoh:
ﺍﻣﺩﻛﻡ
ﺑﻣﺎ ﺗﻌﻟﻣﻭﻥ ﺍﻣﺩﻛﻡ ﺑﺄﻧﻌﺎﻡ ﻭ ﺑﻧﻳﻥ
4.
ﺍﻟﺗﻛﺭﻳﺭ
ﻟﻐﺭﺽ
(diulang-ulang karena ada tujuan)
Seperti:
a.
Jauh
terpisah (antara ﺍﺳﻡ ﺍﻥ dengan khobarnya)
Contoh:
ﻭ
ﺇﻥ ﺍﻣﺭﺃ ﺩﺍﻣﺕ ﻣﻭﺍﺛﻳﻕ ﻋﻬﺩﻩ # ﻋﻟﻰ ﻣﺛﻝ ﻫﺫﺍ ﺇﻧﻪ ﻟﻛﺭﻳﻡ
“Dan sesungguhnya seseorang yang tetap
dipercaya janjinya oleh sesamanya ia adalah orang yang mulia”
b.
ﺯﻳﺎﺩﺍﺓ
ﺍﻟﺗﺭﻏﻳﺏ
(menambah senang dimaafkan)
Contoh:
ﺍﻥ
ﻣﻥ ﺍﺯﻭﺍﺟﻛﻡ ﻭ ﺍﻭﻻﺩﻛﻡ ﻋﺩﻭﺍ ﻟﻛﻡ ﻓﺎﺣﺫﺭﻭ ﻫﻡ ﻭ ﺍﻥ ﺗﻌﻓﻭﺍ ﻭ ﺗﺻﻓﺣﻭﺍ ﻭ ﺗﻐﻓﺭﻭﺍ
ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻟﻪ ﻏﻓﻭﺭ ﺭﺣﻳﻡ
Kata
yang bergaris bawah diulangi padahal maknanya sama karena untuk menambah senang
dimaafkan.
c. ﺗﺄﺩﻳﺔ ﺍلإﻧﺫﺍﺭ (menambah hati-hati)
Contoh:
ﻛﻼ
ﺳﻭﻑ ﺗﻌﻟﻣﻭﻥ ﺛﻡ ﻛﻼ ﺳﻭﻑ ﺗﻌﻟﻣﻭﻥ
5.
ﺍلاعترﺍض (memasukkan
lafadh/ ﺟﻣﻟﺔditengah-tengah
bagian jumlah atau diantara dua jumlah yang berkaitan makna karena ada tujuan)
Contoh:
ﺍﻥ
ﺍﻟﺛﻣﺎﻧﻳﻥ ﻭ ﺑﻟﻐﺗﻬﺎ # ﻗﺩ ﺍﺣﻭﺟﺕ ﺳﻣﻌﻰ ﺍﻟﻰ ﺗﺭﺟﻣﺎﻥ
“Sesungguhnya umur 80 tahun telah dilampaukan
Allah padamu, sungguh pendengaranku membutuhkan penerjemah”
Lafadh ﻭﺑﻟﻐﺗﻬﺎ adalah jumlah ﻣﻌﺗﺭﺿﻪ dengan tujuan do’a
agar seorang minta panjang umur.
6.
ﺍﻟﺗذييل (meruntutkan satu
jumlah pada yang lain yang sudah terkandung maknanya karena sebagai pengokoh
jumlah tersebut)
a.
Adakalanya
berlaku seperti (ﻣﺛﻝ) karena memberikan
makna tersendiri dan tidak butuh pada kalimat sebelumnya.
Contoh:
ﻭ
ﻗﻝ ﺟﺎﺀ ﺍﻟﺣﻕ ﻭ ﺯﻫﻕ ﺍﻟﺑﺎﻁﻝ ﺇﻥ ﺍﻟﺑﺎﻁﻝ ﻛﺎﻥ ﺯﻫﻭﻗﺎ
b.
Adakalanya
tidak berlaku seperti (ﻣﺛﻝ) karena memberikan
makna tersendiri dan tidak butuh pada kalimat sebelumnya.
Contoh:
ﺫﻟﻙ
ﺟﺯﻳﻧﺎ ﻫﻡ ﺑﻣﺎ ﻛﻓﺭﻭﺍ ﻭ ﻫﻝ ﻧﺟﺎﺯﻯ ﺇﻻ ﺍﻟﻛﻓﻭﺭ
“Mereka ahli Saba’ dibalas siksa oleh Allah
dengan banjir dan merubah perkebunan mereka sebab kekufurannya”
7.
ﺍﻻﺣﺗﺭﺍﺱ (mendatangkan
kalam yang menolak adanya kesalah fahaman)
Contoh:
ﻓﺳﻗﻰ
ﺩﻳﺎﺭﻙ ﻏﻳﺭ ﻣﻓﺳﺩ ﻫﺎ # ﺻﻭﺏ ﺍﻟﺭﺑﻳﻊ ﻭ ﺩﻳﻣﺔ ﺗﻬﻣﻰ
“Hujan dimusim semi telah menyiram desamu dan
hujan lebatpun membanjirinya, tanpa merusaknya”
0 komentar:
Posting Komentar